Senin, 09 Juni 2014

Tugas 12



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA

Dosen Pengampu      : Drs. Jajang Suryana, M.Si.
NIP                             : 19591025986031002
Mata Kuliah              : Pendidikan Seni Rupa
Pertemuan                 : 9
Tempat                       : Di ruang DKV kampus bawah UNDIKSHA

Oleh
Ni Ketut Yantiningsih
1111031190
E/VI

Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum tersebut berfungsi sebagai acuan yang sekaligus pedoman pelaksanaan pendidikan, baik mengelola atau pelaksanaan pendidikan khusus Kepala Sekolah dan Guru. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Didalam kurikulum 2013, terdapat kompetensi inti. Kompetensi inti (KI) tersebut antara lain yaitu
·      Kompetensi Inti 1 (KI-1) yaitu mengenai Sikap atau spiritual
·      Kompetensi Inti 2 (KI-2) yaitu mengenai Sosial
·      Kompetensi Inti 3 (KI-3) yaitu mengenai Pengetahuan
·      Kompetensi Inti 4 (KI-4) yaitu mengenai Keterampilan
Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) tersebut dibuat oleh pusat dan tidak boleh diganti karena sudah masuk (diberikan oleh Pemerintah) yang boleh diganti hanyalah indikator, tujuan pembelajaran, metode dan sebagainya. Contohnya saja RPP 2013 kelas 1 mengenai mata pelajaran seni budaya dan prakarya:
·      Kompetensi Inti (KI)
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4.  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

·      Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan aalat musik ritmis

·      Indikator
1. Menanyakan rasa syukur dengan berucap Astungkara (aspek sikap)
2. Membuat karya lipatan warna sederhana yang sudah diajarkan (aspek keterampilan)
3. Menampakkan sesuatu yang tidak dimengerti (aspek pengetahuan)
4. Membuat gambar dengan memanfaatkan teknik lipatan warna (aspek keterampilan dan pengetahuan)

·      Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat mengucapkan rasa bersyukur dengan berucap Astungkara dengan baik dan benar
2. Setelah Tanya jawab yang dilanjutkan dengan diskusi, siswa dapat membuat karya lipatan warna sederhana dengan benar
3.Setelah melakukan percoban, siswa dapat membuat gambar dengan memanfaatkan teknik lipatan warna dengan benar.
Dari kompetensi inti hingga terakhir (evaluasi) saling berkaitan antara 1 dengan yang lainnya. Dari indikator menurunkan atau merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tersebut kita dapat membuat alat ukur seperti lembar evaluasi. Perlu di ingat bahwa di dalam Taksonomi Bloom yaitu
1)   Kognisi (Pengetahuan)
2)   Apeksi (Sikap)
3)   Psikomotorik (Keterampilan)

·      Metode Pembelajaran
·      Ceramah
·      Demonstrasi
·      Diskusi
·      Unjuk kerja
Pada Indikator 1 yaitu menanyakan rasa syukur dengan berucap Astungkara (menggunakan metode ceramah dan demonstrasi), Indikator 2 yaitu membuat karya lipatan warna sederhana yang sudah diajarkan (menggunakan metode unjuk kerja), Indikator 3 yaitu menampakkan sesuatu yang tidak dimengerti (menggunakan metode diskusi), sedangkan indikator 4 yaitu membuat gambar dengan memanfaatkan teknik lipatan warna (menggunakan metode unjuk kerja dan diskusi).
Oleh sebab itulah, di dalam pembelajaran kita tidak bisa menggunakan 1 metode saja. Tetapi tergantung ada indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Karena tidak ada 1 metode yang cocok digunakan karena di dalam pembelajaran membutuhkan metode-metode yang lainnya yang saling berkaitan.

·      Langkah-langkah pembelajaran
Di dalam pelaksanaan pembelajaran atau langkah-langkah pembelajaran tersebut terkandung Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) seperti yang tertera pada kurikulum 2006. Eksplorasi berarti menggali pengetahuan siswa, Elaborasi yaitu melakukan sesuatu yang lebih cermat sedangkan Konfirmasi yaitu memberi motivasi kepada siswa serta menegaskan kembali apa yang telah mereka pelajari. Hanya saja di dalam penerapan kurikulum 2013 ini EEK tersebut tidak dijelaskan secara rinci (dikelompokkan).
Pada kurikulum 2013 ini EEK tidak perlu ditulis yang mana termasuk eksplorasi, elaborasi, serta konfirmasi hanya saja EEK tersebut digabungkan saja. Sehingga EEK tersebut sepertinya tidak kelihatan dan pembelajaran menajdi terpadu antara pembelajaran 1 dengan yang lainnya seperti dipadukan dengan sebuah Tema, yang nantinya tema tersebut akan dipelajari sehingga siswa tidak mengetahui dia sedang belajar mata pelajaran apa. 

·      Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Evaluasi ini memiliki 3 aspek penilaian yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1)   Penilaian Sikap
Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Sedangkan contoh muatan KI-2 (sikap social) antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri. Penilaian sikap antara lain: observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
2)   Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara tes tertulis, tes lisan, serta penugasan.
3)   Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara kinerja atau performance, projek, serta portopolio.
Sekian pemaparan RPP kurikulum 2013 mengenai mata pelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP), semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semuanya!

Jumat, 06 Juni 2014

Tugas 11 (Cetak Tinggi)



Deskripsi Mengenai Proses Perkuliahan Kedelapan
Seni Rupa

Dosen Pengampu
Drs. Jajang Suryana, M.Si.
19591025986031002
Pendidikan Seni Rupa

Oleh
Ni Ketut Yantiningsih
1111031190
E/VI

Saat pertemuan kedelapan saya berada di ruang DKV lantai 2 tepatnya di kampus bawah ruang seni rupa tersebut yaitu hari Senin, 26 Mei 2014. Di tempat itulah perkuliahan tersebut dilaksanakan dengan materi “Cetak tinggi”. Saat itu Bapak dosen Drs. Jajang Suryana, M.Si. menjelaskan mengenai apa itu mencetak dan cetak tinggi. Mencetak adalah salah satu kegiatan dalam seni rupa untuk memperbanyak gambar dengan alat cetak yaitu dengan cara menggores atau mencukil pada wortel, ubi-ubian, atau bahan lainnya.
Sedangkan cetak tinggi yaitu seni cetak yang mana bagian-bagiannya timbul dan apabila diberi tinta dan diletakkan di permukaan kertas serta bidang tersebut harus datar dan akan meninggalkan bekas yang sesuai dengan bagian yang timbul cetakan. Pada saat proses pembuatan cetak tinggi tersebut menggunakan alat cetak seperti stempel, pelapah pisang, wortel, kusumba (pewarna) dan sebagainya yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol tersebut.
Seperti yang telah diketahui, Tuhan sudah memberikan berbagai jenis cetakan yang alami, contohnya saja pada pelapah pisang. Pelapah pisang tersebut memiliki gaya tarik tersendiri, oleh karena itu kita sebagai makhluk Ciptaan beliau harus bersyukur karena Beliau sudah menciptakan suatu alat yang alami  serta memiliki gaya tarik tersendiri. Banyak orang yang tidak tahu bahwa masih banyak bentuk cetakan alami yang terdapat di alam sekitar kita untuk dijadikan cetakan yang memiliki gaya tarik tersendiri. Palapah pisang tersebut jika diiriskan kesamping, lurus, dan sebagainya maka bentuknya atau hasilnya pun berbeda-beda.
Apabila alat cetak itu sendiri dioleskan dengan tinta, bagian yang menonjol akan menerima tinta. Jika pelapah pisang atau wortel tersebut ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas tersebut. Sebagai contoh ialah membuat bunga dengan menggunakan wortel yang bagian tersebut diberikan tonjolan yang berbentuk bunga, sehingga gambar yang disajikan di kertas tersebut berbentuk bunga.
Adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan pada saat pembuatan “Cetak tinggi” dengan menggunakan wortel serta pelapah pisang yaitu sebagai berikut:
Alat yang diperlukan
1.    Pisau (Catter)
2.    Penggaris
Bahan yang diperlukan
1.    Kertas A4
2.    Wortel
3.    Pelapah pisang
4.    Pewarna (tinta, kesumba, atau cat warna)
5.  Gabus
Cara pembuatan “Cetak Tinggi” baik menggunakan wortel maupun pelapah pisang yaitu sebagai berikut:
1.    Siapkan alat dan bahan yang sudah disajikan di atas
Gambar 1. Alat dan Bahan 
2.  Potonglah wortel atau pelapah pisang itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongannya pun bebas tetapi usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan tersebut sangat menentukan hasil cetakannya yang akan diperoleh.
Gambar 2. Memotong Wortel 
Gambar 3. Membuat bentuk pada wortel dan pelapah pisang
3.    Jika sudah selesai memotong wortel, selanjutnya buatlah sketsa garis pada kertas A4 agar “Cetak Tinggi” yang dibuat menghasilkan karya yang disesuaikan serta terlihat rapi.
Gambar 4. Membuat Sketsa Garis agar susunan lebih rapi
4. Siapkan pewarna yang akan digunakan (tinta, cat air, ataupun kesumba)
 Gambar 5. Menyiapkan Tinta atau  Kesumba
5.   Pelapah pisang serta wortel dioleskan tinta atau cat air selanjutnya ditempelkan pada kertas A4 kemudian diangkat.
Gambar 6. Memberi warna pada wortel 
6.    Maka tampaklah gambar pada kertas A4.
Gambar 7. Menempelkan wortel dan pelapah pisang keatas kertas gambar

7.    Terakhir, diamkan gambar tersebut sehingga menjadi kering

Gambar 8. Hasil yang diperoleh


Adapun hasil yang dapat saya buat adalah sebagai berikut:
  
Gambar 9. Karya 1 (Motif Batik)

 

 Gambar 10. Karya 2 (Motif Bunga menggunakan kesumba)
 Gambar 11. Karya 3 (Motif Bunga menggunakan tinta)
Gambar 12. Karya 4 (Motif Bunga menggunakan tinta)

 Gambar 13. Karya 5 (Motif Batik kupu-kupu)
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada saat membuat “Cetak Tinggi” adalah sebagai berikut:
1.  Saat membuat bentuk pada wortel sedikit rumit, seperti membuat  bentuk bunga serta batang
2.    Pada saat memotong wortel dan pelapah pisang sering tidak rata.
3.    Wortel dengan menggunakan pewarna sering luntur
Cara mengatasi kesulitan diatas adalah sebagai berikut:
1.  Memang pada saat membuat bentuk tersebut sangat sulit, maka kita harus membuat sketsa agar lebih gampang menores maupun mencungkilnya.
2. Kerataan permukaan potongan tersebut sangat menentukan hasil cetakannya yang akan diperoleh. Oleh karenanya, pada saat memotong harus hati-hati.
3. Saat menempelkan wortel pewarna tidak boleh terlalu cair, karena dapat menyebabkan hasil tersebut luntur
                        Sekian dan terimaksih, semoga bermanfaat!